Rabu, 04 Februari 2009
Adidas Falcon: Sepatu Tenis Jenius
Sol sepatu tenis ini mampu memberikan cengkraman layaknya burung pemangsa. Juga bisa mengatur temperatur temperatur ideal untuk kaki.
Lewat nama CC Genius, Adidas memperkenalkan sebuah sepatu tenis terbaru yang katanya jenius. Namanya Adidas Falcon. Seberapa jenius?
Falcon memiliki teknologi baru bernama Speedcut. Teknologi ini terletak pada garis-garis samping sol atas sepatu. Berguna dalam memberikan sokongan untuk kaki bagian atas. Saat bergerak sol sepatu ini nggak hanya ngasih cengkraman lebih, tapi juga memberikan support pada pergelangan kaki.
Oleh karena itu, dipasanglah ClimaCool aeration berupa bantalan kaki yang memberikan kenyamanan. Teknologi ini mampu meningkatkan temperatur performa menjadi optimal meskipun sedang cuaca panas.
Sepatu ini digunakan oleh petenis andal, Novak Djokovic, dengan variasi lima warna yang berbeda untuk empat Kejuaraan Grand Slams dan untuk Master Series Cup di akhir tahun 2009.
Sepatu ini tersedia di Adidas Sport Performance Centre Store seputaran Indonesia. Harganya kalo dibulatkan itu jadi 1,3 juta perak. Berminat?
Jumat, 30 Januari 2009
Adidas beats China piracy
Adidas has found a smarter and cheaper way to combat piracy.
To get an idea of the magnitude of the counterfeiting problem with China, according to the U.S. Congress, the Chinese government estimates that "counterfeits constitute between 15 percent to 20 percent of all products made in China."
And as Law.com reports,
"Counterfeiting in China has simmered on the international back burner since 2001, when the country joined the World Trade Organization after promising to enforce its new IP laws. (The pot boiled over in April, when U.S. trade representative Susan Schwab filed two cases with the WTO challenging China’s failure to follow through).
Now, as China prepares for the Beijing Olympics next summer (Adidas is an official sponsor), IP protection is once again a critical issue."
In 2006, footwear represented 41 percent of the seizures of counterfeits in the U.S., valued at $63 million of the $155 million total, by far the most important industry to suffer.
But Adidas says they’ve found the way to, if not stop, at least limit the counterfeiting problem in China. This doesn’t mean that there are no more fake Adidas shoes in China, but rather that fakes have begun to strongly dwindle in number.
In 2006 the number of counterfeit Adidas shoes seized in China dropped 20 percent, from 480,000 pairs in 2005 to 385,000, despite no change in enforcement efforts.
In comparison, a recent sting operation in Germany recovered 150,000 counterfeit pair of Adidas sneakers and 1.5 million pairs of Nike shoes (which has comparable sales to Adidas in Europe).
Adidas has undergone a three year campaign consisting mainly of:
-
Raiding retailers and wholesalers instead of factories
-
Making shoes harder to copy by using high-tech labels
-
Using outside investigators to build cases and prod government enforcement
-
Keeping full-time IP attorneys in China
Their annual budget? Under $1 million, says Ray Tai, head of Adidas’ intellectual property rights enforcement in Asia.
AdiDas Shoes Advertising
ini adalah salah satu official advertising dari ADIDAS company. Di mana bintang-bintang yang diambil adalah para bintang lapangan hijau yang sangat tidak asing untuk kita. Sebenernya bintang-bintang lapangan hijau ini adlah jg para consumer dari product2 ADIDAS khususnya untuk football shoes. Jadi mereka lebih enjoy untuk akting di iklan itu. Dan itu juga menjadi satu bukti bahwa salah satu product unggulan ADIDAS diminati oleh para bintang lapangan hijau.
Jadi kalau mereka pun menggunakannya, kenapa anda tidak......
Kamis, 29 Januari 2009
PRODUCT CATALOG
• Side-seam pockets
• Full-front zip
• Drawcord on adjustable waist
• Applied 3-Stripes on right chest
• Reflective adidas brandmark below right collar and on left sleeve
• 100% nylon
• Imported
619061
XXX
* Ventilated ClimaCool® keeps you dry and comfortable
* Henley collar
* Contrast team graphic on left chest
* Contrast adidas brandmark on right chest; Applied 3-Stripes down sleeves
* 100% polyester pique
• Full grain leather upper for comfort and soft feel
• Air intakes and race seat inspiration for zip and style
• Textile lining for comfort
• Tire-inspired outsole
• Imported
• Synthetic leather upper
• EVA insole for comfort
• Injected TPU detachable cleat outsole
• Imported
Senin, 26 Januari 2009
KaKi LeCet AkiBat SePatU BaRu
Memang seringkali kita tergoda melihat bentuk dan model sepatu, apalagi ditambah dengan potongan harga yang besar. Namun tidak semua model sepatu dapat cocok dengan kaki Anda. Belum lagi dengan ukuran yang tidak pas. Kedua hal tersebut hanya akan membuat kaki Anda sakit, lecet dan luka.
Sebaiknya jangan memaksakan diri untuk membeli sepatu hanya karena melihat modelnya atau harganya, sesuaikan benar bentuk dan ukuran kaki Anda dengan sepatu tersebut.
Seringkali sepatu kulit juga dapat membuat kaki lecet. Hal tersebut biasanya karena kulit sepatu masih baru dan kaku. Untuk mengatasinya, sebelum memakai sepatu tersebut, Anda bisa mengoleskan minyak, atau body lotion ke bagian dalam kulit sepatu, lalu diamkan selama semalam.
Lakukan terus menerus sampai kaki Anda tidak lagi sakit ketika memakai sepatu itu. Jangan lupa untuk membersihkan bagian dalam sepatu dari body lotion atau minyak sebelum Anda memakainya.
Shoes and Healthy
1. Hak Tinggi.
Dalam memilih sepatu, kaum perempuan cenderung menyukai sepatu berhak tinggi. Pasalnya dunia mode telah melemparkan imej bahwa sepatu berhak tinggi memberi kesan yang lebih anggun. Semakin tinggi hak sepatu yang dikenakan, akan mengundang decak kagum dan si pemakai juga merasa penampilannya menjadi semakin lebih menarik. Padahal dikaji dari sisi kesehatan, sepatu berhak tinggi mengundang banyak masalah.
Salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh sepatu berhak tinggi adalah osteoarthritis. Osteoarthritis adalah bagian dari penyakit radang sendi atau artritis. Gejalanya berupa nyeri dan kaku di persendian tulang. Umumnya keluhan muncul di persendian lutut dan panggul. Bila dibiarkan bisa menyebarkan nyeri ke bagian otot sekitamya. Pada stadium rendah, keluhan bisa diatasi dengan obat-obatan dan latihan gerak. pada stadium lanjut memerlukan tindakan operasi penggantian bantal sendi.
Dengan hak sepatu yang tinggi, tubuh akan menjadi lebih condong ke depan. Tentunya, si pemakai sepatu tak membiarkan tubuhnya membungkuk ke depan dan akan berusaha menegakkan posisi tubuhnya dengan cara menarik badan ke belakang. Sikap berdiri tegak seperti ini menimbulkan gaya berat badan yang tidak seimbang. Bagian tertentu dari sendi lutut mendapat beban yang lebih berat dari bagian lain. Semestinya keseluruhan gaya berat badan bisa ditampung sepenuhnya secara merata oleh semua permukaan sendi lutut. Bila kondisi tidak seimbang ini terjadi terus-menerus dalam tempo antara dua sampai lima tahun terpiculah penyakit radang sendi.
Ini bukan cerita isapan jempol belaka. Studi yang dilakukan America Academy of Orthopedic Surgeon beberapa tahun lalu membuktikan perempuan yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi, terutama dengan hak di atas 5 cm, banyak yang mengalami radang sendi di sekitar lutut, paha, tulang panggul, bahkan ada yang sampai ke tulang belakang.
Penggunaan sepatu berhak tinggi akan semakin mengundang resiko penyakit bilamana hak yang dijadikan sandaran untuk berpijak berdiameter kecil. Hak sepatu yang kecil sudah barang tentu menyebabkan pijakan kaki tidak stabil, apalagi bila pemakainya bertubuh gemuk. Agar tubuh tidak terjatuh, secara refleks otot-otot sekitar lutur kerap bekerja keras menjaga keseimbangan tubuh, otot-otot lutut tidak bisa rileks. Inilah yang menyebabkan kaki mudah lelah, capek, dan terserang kram.
2. Hak terlalu rendah.
Belakangan ini menjamur sepatu model baru dengan hak sangat rendah. Saking rendahnya terkesan tanpa hak karena tapak sepatu dan ujung jari sampai ke tumit sama tipisnya. Apakah ini berarti sepatu model ini seratus persen aman bagi kesehatan? jawabannya Ternyata TIDAK.
Sepatu yang terlalu datar juga bisa menimbulkan masalah karena kondisi tersebut memaksa tendon achilles-nama urat kaki di atas tumit yang namanya diambil dari nama legenda prajurit perang troya melakukan tarikan yang keras. Bila berjalan dengan sepatu datar berlangsung dalam waktu yang lama, otot-otot di sekitar tumit terasa cepat pegal dan lelah.
3. Ujung runcing.
Satu lagi model sepatu yang perlu dipersoalkan adalah yang berujung runcing. Lagi-lagi model ini sering kita jumpai pada sepatu wanita. Ujung runcing memang memberikan kesan manis, tapi sesungguhnya menyiksa kaki. Bila diperhatikan dengan seksama, kaki manusia baik laki-laki maupun wanita memiliki pola yang sama yaitu pola segiempat, sedangkan sepatu yang berujung runcing adalah penggambaran daribentuk segitiga. Bisa dibayangkan bila memasukkan benda segiempat ke ruang segitiga jelas menyalahi aturan bentuk. Ditinjau dari aspek kesehatan, sepatu berujung runcing menimbulkan strength atau tekanan yang besar pada sendi-sendi jari kaki, dan kondisi ini bisa memicu pengapuran.
4. Model Ideal.
Kalau begitu adanya, sepatu model apa yang paling ideal yang baik untuk dipakai sehari-hari? "Yang paling baik adalah sepatu olahraga. Empuk dan solnya juga bagus." Tapi tentunya sepatu olahraga tidak cocok untuk dipakai ke kantor, maka untuk meminimalkan resiko gangguan tulang, ada baiknya untuk penggunaan sehari-hari pakailah sepatu yang memiliki hak setinggi 2-3 cm. Posisi ini memungkinkan tumit terangkat sedikit dan melonggarkan tendon achilles. Sehingga ketika berjalan tidak terjadi tarikan keras pada urat kaki. Sebaiknya pilihlah sepatu yang berhak besar sehingga dapat menopang tubuh dengan seimbang. Kemudian perhatikan pola ujung sepatu.Pakailah sepatu yang berujung datar atau tidak membuat jemari melengkung atau tertekan. Intinya, untuk kesehatan diri sendiri pilih dan pakailah sepatu yang menimbulkan rasa nyaman di kaki.
Be caReful to chOOse the sHoEs
Tidak semua sepatu cocok buat kesehatan kaki Anda. Padahal, fungsi alas kaki tak cuma sebagai aksesori pelengkap penampilan. Ia juga harus terasa nyaman di kaki karena dapat mempengaruhi kesehatan kaki, tulang, dan tubuh secara keseluruhan.
TANPA HAK
Risiko Kesehatan:
Tanpa bantalan yang memadai atau tanpa pendukung telapak kaki, sepatu rata dapat menyebabkan sakit pada tumit yang disebut "plantar fasciitis" dan dapat menyebabkan Achilles alias kaku pada otot.
Cara Mengatasi:
1. Hindari jalan jarak jauh.
2. Tambahkan bantalan agar kaki tidak terlalu rata atau pilih sepatu bertumit rata dengan tinggi tidak lebih dari 1 inci untuk mengurangi tekanan pada punggung kaki.
SEPATU SANDAL
Risiko Kesehatan:
Walaupun sepatu sandal membuat kaki bergerak secara alami, otot kaki yang digunakan untuk menggenggam sepatu dapat membuat telapak kaki kaku.
Cara Mengatasi:
1. Pilih sepatu sandal yang nyaman dipakai yaitu sepatu dengan tali pengikat yang sesuai dengan jari telunjuk kaki Anda.
2. Bila terlalu kendur atau terlalu kencang, akan menimbulkan rasa sakit pada kaki. Setel tali pengikat dengan benar.
TUMIT TINGGI
Risiko Kesehatan:
Tumit mengangkat berat badan Anda ke depan sehingga membuat lutut bekerja keras. Hal ini dapat membuat lelah tulang rawan yang merupakan faktor pendukung penyakit osteoarthritis. Tumpuan pada jari kaki juga dapat menimbulkan rasa sakit.
Cara Mengatasi:
1. Pilih sepatu bertumit rendah.
2. Hindari memakai sepatu dengan tumit yang runcing selama lebih dari beberapa jam. Bila terpaksa harus memakainya, tambahkan bantalan di telapak kaki.
UJUNG MERUNCING
Risiko Kesehatan:
Model sepatu runcing menyebabkan jari-jari kaki saling berdempetan dan hal ini dapat membuat kuku jari kaki masuk ke bagian dalam yang dikenal dengan sebutan hammertoe. Selain itu, pembengkakan ibu jari dan penebalan kulit jari kaki (kapalan) kerap terjadi.
Cara Mengatasi:
1. Pilih yang lebar di bagian depan untuk memberi ruang pada jari-jari kaki.
2. Disarankan membeli sepatu di sore hari, pada saat kaki sedang mengembang untuk meyakinkan Anda memilih ukuran yang tepat.
PANTOFEL
Risiko Kesehatan:
Sepatu pantofel bertumit tinggi berisiko memberi tekanan pada lutut dan telapak kaki, sama halnya dengan sepatu bertumit tinggi.
Cara Mengatasi:
Pilih telapak sepatu yang padat dan yang bertumit rendah untuk menyelaraskan gerakan kaki yang berpengaruh pada berat badan.